Senin, 03 Desember 2018

Peserta Open Recruitment Komunitas MIP UMP
Info Open Recruitment untuk UMP



Jumat, 26 Oktober 2018

TERBARU!!! Aplikasi Flash dan Sistem Multimedia Online


Sekolah Animasi Borneo(Sanime MIP) mengeluarkan produk terbaru yaitu Sistem Multimedia sekolah yang bisa di akses dari manapun dan kapanpun. Sistem multimedia ini menawarkan berbagai keunggulan berupa: 
  1. Akses MULTIMEDIA  pembelajaran dari mana saja
  2. Akse data sekolah dari manapun.
  3. Membantu Pengecekan Tugas Tugas Guru Secara Online
  4. Dilengkapai dengan sistem analisa data siswa untuk membuat kebijakan yang tepat
Selain Itu Kami Juga menerima Pembuatan Aplikasi Interaktif Berbasis Adobe FLASH  yang bertujuan untuk:

  1. Aplikasi Presentasi Pendidikan ataupun Game Edukasi berbasis Flash untuk pemenuhan tugas studi anda baik di Strata 1 hingga 3 (S1 s/d S3).
  2. Aplikasi produk untuk pameran
  3. Aplikasi Presentasi bagi ada yang sering diminta mengisi di acara dinas dan umum.
  4. Aplikasi edukatif dalam menanamkan prinsip-prinsip keluarga.
  5. Presentasi produk yang memukau untuk kenaikan jabatan
  6. Presentasi produk untuk di tablet android anda sehingga jauh lebih efesien.
  7. Aplikasi Materi Pembelajaran bagi kursus atau bimbel anda dengan sistem protect
  8.  dll
Untuk pemesanan anda silahkan melihat katalog produk yang telah kami sediakan pada blog ini, anda tinggal memesan aplikasi dengan menggunakan 1 jenis disain katalog atau menggabungkan sejumlah disain. 
Hubungi kami untuk pemesanan dan dapatkan berbagai produk kami yang lainya:
CP: 085245917072

Link Terkait: http://mip-interaktif.blogspot.com/p/media.html

Selasa, 14 Agustus 2018

3 Cara Ampuh untuk Menemukan Passion

Beragam studi tentang Human Performance telah mengkonfirmasi kebenaran klasik ini : level kreativitas dan produktivitas puncak akan lebih mudah diraih ketika seseorang mencintai apa yang dilakukannya. Kala ia memiliki passion, gairah, dan rasa cinta yang mendalam dengan aktivitas yang dikerjakannya.
Karena itu : menemukan aktivitas atau pekerjaan yang selaras dengan passion mungkin rute yang kudu ditempuh untuk meringkus jalan hidup nan menggetarkan.
Pertanyaannya : apa itu passion? Dan yang tak kurang penting : cara ampuh apa yang layak dirajut untuk menemukan passion?
Berikut ini kita mau menjelajah 3 Jalan yang mungkin akan amat membantu kita untuk paham apa itu passsion; dan juga paham bagaimana cara menemukannya.

Jalan # 1 : Most Probably, Your Hobby is Your Passion
Sejatinya ada sebuah cara yang amat sederhana untuk mengetahui passion Anda. Cukup tanyakan pada dirimu : apa hobi yang selama ini saya senangi?
Begitulah; kita kemudian mendapatkan serangkaian jawaban yang luas : ada yang hobi bersepeda ke gunung, ada yang suka membaca, ada yang senang browsing internet (hingga berjam-jam), ada yang suka mengkoleksi barang-barang kuno dan jadul; ada yang hobi traveling; dan ada pula yang jatuh cinta dengan burung perkutut (melebihi cinta dia pada istrinya).
Hobi atau kesenangan itu pada dasarnya memberikan sinyal atau indikasi apa sebenarnya passion Anda. Namun sayangnya selama ini hobi diperlakukan hanya sebatas just for fun. Dan memang, agar hobi Anda itu bisa disebut the real passion, maka kita mesti melewati jalan kedua.

Jalan # 2 : Passion = Transforming Your Hobby into Meaningful Creation. 
Yak benar, agar bisa disebut the real passion, maka hobi itu harus ditransformasikan menjadi sesuatu yang produktif, yang menghasilkan. Sebab tanpa karya yang produktif, maka hobby will be just hobby.
Maka begitulah : jika ada orang yang senang burung perkutut, maka mestinya ia bisa membangun usaha peternakan burung perkutut yang kondang. Jika ada yang suka traveling, maka mestinya ia bisa berinovasi merancang paket wisata kuliner ke wilayah-wilayah paling eksotis di Nusantara. Dan kalau ada orang yang hobi koleksi barang jadul, maka ia bisa membuka bisnis seperti ini : HobiJadulShop.
Saya sendiri sejak dulu punya hobi browsing internet. Begitulah saya kemudian membangun blog (yang keren ini) serta beberapa online shop : sebagai cara untuk mentransformasikan hobi saya itu menjadi sesuatu yang produktif.
Dan benarlah kata para ahli itu : karena hobi, saya melakoni dua aktivitas itu (blogging dan mengelola online shop) dengan penuh rasa cinta dan gairah. Tiap larut malam, saya selalu tak sabar menunggu esok pagi tiba : tak sabar menjalani dua aktivitas yang sudah menjadi hobi dan passion saya itu.
Ringkasnya mungkin begini : passion adalah hobi yang menghasilkan. Dan mungkin benar kalau ada orang yang bilang : tak ada yang lebih indah selain bisa menjalani profesi yang berkaitan erat dengan hobi kita.

Jalan # 3 : Passion = Freedom.
Saya amat menikmati passion saya dalam bidang professional blogging dan online shop lantaran saya menemukan kebebasan hakiki dalam prosesnya. Tak ada orang yang mengatur-atur saya untuk melakukan ini dan itu. Juga tak ada batasan sejauh mana saya bisa berkreasi.
Freedom adalah kata kunci yang membuat kita bisa menjalani hobi kita menjadi sebuah karya yang produktif. Dan kemudian menjelma menjadi passion yang mengasyikkan.
Demikianlah tiga jalan yang bisa kita racik untuk menemukan passion yang selama ini mungkin lenyap entah kemana.
Rumusnya sederhana : Passion = Hobby + Productive Results + Freedom. Mudah-mudahan dengan rumus simple ini, Anda semua bisa menemukan dan MEWUJUDKAN passion Anda.
Discover Your Passion. Commercialize Your Hobby. And Have a Happy Life.
Written by Yodhia Antariksa http://strategimanajemen.net/2013/02/25/bagaimana-cara-ampuh-untuk-menemukan-passion/





Sources:


http://strategimanajemen.net/2013/02/25/bagaimana-cara-ampuh-untuk-menemukan-passion/#sthash.C5m7k9Ya.dpuf



posted by HW @  

Sabtu, 11 Agustus 2018

Passion dalam lingkupnya

Passion adalah istilah yang digunakan untuk perasaan yang sangat kuat tentang seseorang atau sesuatu. Passion adalah emosi yang intens yang menarik, antusiasme, atau keinginan untuk apa pun. Menurut Rene Suhardono passion adalah it’s (NOT) what you are good at. It is what you enjoy the most! Ini bukan sekedar berbicara tentang hobi melainkan tentang sesuatu yang selalu bisa kita kerjakan dengan antusias tinggi dan tanpa alasan untuk tidak melakukannya. Passion serupa dengan energi yang terbarukan untuk mencapai the ultime you. Itulah sebabnya mengapa kita membutuhkannya dalam hidup sehari-hari. Rene berpendapat bahwa “Tanpa passion, semua aktivitas hanya sekadar untuk pemenuhan kebutuhan minimal memperoleh gaji, pangkat, fasilitas kerja, dan atribut lain. Tidak ada kesenangan berkarya. Tidak ada keasyikan merasakan hal-hal baru. Tidak ada desakan dari dalam diri untuk terus-menerus menjadikan diri lebih baik.” (Suhardono, 2012: 12)


Dua tahun yang lalu atau tapatnya Desember – 2011, Rene Suhardono mengeluarkan sebuah buku yang berkaitan dengan karir (lagi) dan antusiasme masyarakat pada buku ini rupanya sangat tinggi terbukti dalam waktu empat bulan, buku berjudul UltimateU telah cetak ulang sebanyak 3 kali. Mari kita cermati sejauh mana buku ini memberikan “kegalauan Konstruktif” kepada pada pembacanya?

Setiap membicarakan lelaki yang sudah 5 tahun bergerak dalam bidang karir kita nggak bisa lepas dari pembicaraan seputar ‘passion’. Apapun pertanyaan yang dilemparkan pada Rene, pasti semua jawaban yang ia lontarkan akan kembali pada masalah ‘passion’. Yup, nggak bisa dipungkiri bahwa sebuah karir yang sukses harus diawali dengan ketertarikan dan cinta yang mendalam pada semua yang kita kerjakan. Bulan November tahun lalu, Rene kembali mengeluarkan buku karirnya yang berjudul UltimateU. Di buku ini Rene kembali menyentil para karyawan kantor dengan pembicaraan tentang ‘passion’ dan karir. Hal-hal sepele seperti inilah yang terkadang banyak dilupakan orang. Nggak bisa dipungkiri bahwa mayoritas orang bekerja dengan didasarkan untuk memenuhi kebutuhan harian. Berapa banyak sih orang yang benar-benar bekerja berdasarkan passion? Umumnya banyak orang yang terjebak dalam zona nyaman dan takut untuk mulai menjalani passion yang diinginkan karena kekhawatiran tentang masa depan.

“Apa jadinya bila kita kehilangan seluruh harta benda? Bagaimana kalau kita kehilangan segalanya? Uang dan seluruh atribut karir terasa lebih penting saat tidak ada di sekitar kita.” (Suhardono, 2012: 75)
“Rasanya kita nggak pantas mengkhawatirkan hidup dengan berlebihan. Tuhan sudah menciptakan dan menyiapkan segala untuk kita. Jadi, rasanya kita tidak perlu takut bergerak mengikuti passion karena kekhawatiran yang berlebih. Rejeki pasti akan ada selama kita terus berusaha,” ujar Rene pada tim FIMELA.com.

Dari beberapa sumber dan kutipan di atas, memberikan kita kesimpulan tentang apa itu passion. Nah sekarang pertanyaan besarnya adalah bagaimana mengetahui kita berada di passion yang mana, atau apa passion kita?

Untuk mencoba mengetahui apa passion kita coba bisa dilakukan denga cara mencoba memikirkan dengan cara yang sederhana saja, hal-hal apa saja yang selama ini sangat kita nikmati saat melakukannya dan waktu terasa begitu cepat berjalannya. Mulai dengan memikirkan hal-hal sederhana seperti itu. Nantinya secara perlahan akan mengerti dan mengenali apa passion yang terdapat dalam diri kita.

Selain itu , mengutip dengan cara yang dianjurkan oleh RENE Suhardono (seorang coach dan mentor), untuk menemukan passion seseorang juga dapat dilakukan 21 days challange, yaitu dimana tantangan untuk 21 hari melakukan hal-hal yang berbeda. Setiap 1 hari melakukan satu hal yang baru dan mencoba hal yang berbeda, semakin banyak hal yang kita coba lakukan , nantinya akan membantu kita menemukan apa yang sebenarnya benar-benar kita nikmati untuk dikerjakan

Menemukan passion dari sejak masih muda merupakan satu hal yang penting, karena passion sendiri nantinya akan menjadi satu dasar bagi kita untuk dapat menghadapi semua tantangan-tantangan dan rasa malas serta ingin menyerah yang mungkin dihadapi ke depannya. Seseorang yang bekerja dengan passion-nya dapat diketahui dari ciri cirinya antara lain:
• Mengerjakannya dengan semangat tinggi, enjoy dan fun walaupun sebenarnya pekerjaanya sangat sulit • Selalu bersemangat mencari jalan keluar pemecahannya atas setiap masalah.
• Melakukannya dengan ikhklas dan tulus serta Tidak pernah terserang rasa bosan. Dalam proses pencapaiannya keuntungan materi (uang) bukan menjadi tujuan utama
• Melakukan dengan pengorbanan yang tinggi tanpa mengenal rasa lelah.

Ketika seseorang nantinya bekerja hanya sekedar bekerja, nantinya akan tiba di satu titik hanya lelah dengan setiap pekerjaannya tanpa merasakan telah mendapatkan sesuatu, karena tidak adanya passion yang menggerakkan dirinya untuk terus bekerja dan tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah dikerjakan.

Terkadang juga sering terkendala bagi beberapa orang untuk tidak mengejar passion , mungkin karena pendapatan yang didapat menjadi salah satu alasannya. Tetapi, ada fakta yang mengejutkan bahwa dari 10 orang yang dilakukan penelitian yang bekerja sesuai passionnya atau tidak. 9 dari 10 lebih memilih gaji yang besar, sedangkan 1 mengikuti passionnya. Setelah direview 10 tahun kemudian, oiarng yang mengikuti passionnya lebig sukses dibandingkan dengan 9 yang lain.

Contoh seorang yang bekerja mengikuti passionnya adalah sosok Steve Jobs. Steven Paul “Steve” Jobs adalah seorang tokoh bisnis dan penemu Amerika Serikat. Ia adalah pendiri pendamping, ketua, dan mantan CEO Apple Inc. Steve Jobs mendirikan Apple Computers dengan Steve Wozniak. Di bawah bimbingan Steve Jobs, Apple mempelopori serangkaian teknologi revolusioner, termasuk iPhone dan iPad, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi seseorang yang memiliki passion yang tinggi.

Setelah menuntaskan tuntas beberapa pertanyaan kita tentang passion, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membuat orang terdekat kita mempersiapkan diri menuju Passion yang mereka miliki, atau apa saja yang harus dilakukan setelah seseorang memutuskan akan terjut dalam passion yang ia miliki?

Jika pertanyaan ini sempat berkecamuk dalam pemikiran kita maka secara spesifik kita akan bicara tentang bagaimana mempersiapkan diri sukses pada passion-atau Aktivitas-pekerjaan yang kita geluti. Nah bicara pekerjaan maka kita akan coba membuat daftar pekerjaan yang ada di dunia, tentunya banyak sekali ya. Postingan berikutnya kita akan mengupas pekerjaan dan standar prestasi minimal yang akan kita kejar dalam menekuni passion kita tersebut. Jadi mari sharing bersama dalam pembahasan tema tersebut.

posted by HW @ 


Artikel berikutnya »

Sabtu, 31 Desember 2016

SEBUAH TEMPAT YANG BERNAMA KEMATANGAN



Ke mana buku-buku yang sudah kubaca di tahun ini membawaku pergi? Bagiku, pertanyaan ini sangat menarik. Sebab, hati kecil ini mengatakan secara sadar. Buku-buku itu telah membawaku ke sebuah tempat yang bermakna. Oleh karena itu, aku ingin bercerita melalui kesempatan ini. Bahwasanya, kedahsyatan buku benar-benar teruji. Banyak orang bisa terpengaruh lewat tulisan yang menggugah. Itulah yang terjadi padaku, sejak awal januari 2016 lalu.

Seingatku sejak awal januari 2016 lalu, hobi membacaku mulai merosot. Anime dan film-film Korea maupun Jepang lebih menarik minatku ketimbang buku. Berbeda sekali saat masih SMP, sebagian besar waktuku habis bersama buku, majalah dan koran. Istilahnya, otakku selalu lapar akan bacaan. Entah itu koran, novel yang bertema romansa dan religi, cerpen-cerpen tentang keseharian hidup dan opini ringan. Bahkan, kebiasaan itu masih bertahan hingga SMA. Diiringi dengan aktivitas sosialku yang bertambah seperti mengikuti OSIS dan ROHIS. Kondisinya malah berbalik saat aku menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, pikiranku lebih banyak dimanjakan dengan dunia fiksi. Bahkan menghabiskan satu novel dalam beberapa jam saja pun aku sanggup melakukannya. Itu yang terjadi saat membaca novel-novel romansa religi yang ditulis oleh Habiburrahman El-Shirazy, Asma Nadia dan Helvi Tiana Rosa, para penulis favoritku hingga sekarang.

Meskipun jumlah buku yang kubaca sudah merosot di tahun ini, kupikir bacaanku mulai meluas. Tidak melulu kisah roman atau novel dengan konten yang terlalu dramatis. Aku mulai hijrah menuju bacaan yang dekat dengan realitas. Jika sebelumnya sangat menikmati bacaan fiksi yang mempesona, di tahun ini hatiku mulai tergerak mencari jati diri sesungguhnya dengan membaca tulisan yang lebih sesuai dengan kebutuhan batin.

Saat aku mulai mengerti bagaimana dunia orang dewasa, melihat peta Indonesia yang begitu luas, membaca data statistik penduduk yang kian meningkat, pengangguran di mana-mana bahkan itu temanku sendiri dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan, batinku pun berteriak. Bahwa tak mudah menghadapi detik-detik waktu tanpa kematangan mental. Semenjak itulah aku mulai berpikir apa yang harus dipersiapkan menjelang fase-fase hidup berikutnya. Satu di antaranya adalah fase pasca kampus.

Soal genre buku, pada tahun 2016 bacaanku memang lebih banyak mengarah ke tema motivasi hidup, pengembangan diri dan paradigma berpikir serta gagasan segar seputar bisnis dan kreativitas. Hal itu berkaitan dengan pilihan pekerjaan yang akan kuseriusi yaitu menulis fiksi dan bisnis yang linear dengan dunia literasi.

Seingatku, ada sekitar puluhan buku yang telah kubaca. Tidak ingat jelas apa saja judulnya. Lagipula, hanya ada dua buku yang tuntas dilahap yaitu Sembilan Mata Air Kecemerlangan karangan Annis Matta dan Deadline Your Life karangan Solikhin Abu Izzuddin. Selain itu, buku-buku yang mewarnai hidupku di tahun 2016 antara lain, Fish Eye karangan Handoko Hendroyono, Career Snippet, Your Job is not Your Career dan Passion without Creation is Nothing karangan Rene Suhardono. Itulah buku-buku yang lebih dekat dengan realitas. Persis maksud kalimatku sebelumnya. Tenang saja, aku akan menceritakan alasan di balik pemilihan buku itu satu per satu.

Buku yang paling menyentuh secara personal jatuh pada karangan Annis Matta. Judunyal Sembilan Mata Air Kecemerlangan. Buku ini telah menjawab pertanyaan tentang bagaimana aku harus membuat keputusan penting menjelang pasca kampus. Selain Pak Annis Matta yang memiliki selera diksi sastra tingkat tinggi tanpa mengabaikan level kesulitan dalam memahaminya, buku ini juga sangat cocok untuk orang sepertiku. Di saat keluarga dan kampus tidak mampu menolongku mencari pilihan pekerjaan yang sesuai, kata-kata Annis Matta justru membuatku berpikir untuk menelusuri potensi dan kekuatan diri.  Saat aku hidup di tengah pola pikir keluarga dan masyarakat yang tidak peduli soal bakat, buku itu menguatkan pilihanku untuk memilih jalan yang melawan arus.

Your Job is not Your Career dan Passion without Creation is Nothing karangan Rene Suhardono turut mendukung pilihan pentingku dalam berkarir. Buku yang ditulis oleh seorang penggiat passion ini mengatakan sesuatu yang luar biasa. Passion lahir dari peleburan bakat dan profesi yang bisa kita nikmati sepenuh hati. Ternyata, menulis fiksi adalah passionku. Hanya dengan menulis aku mampu menyadari bahwa itulah pekerjaan yang mampu kucintai. Hanya pekerjaan menulis yang mampu mendorongku berpikir keras untuk menghasilkan banyak karya secara optimal. Bukan profesi yang lain. Sekalipun latar belakang pendidikanku saat ini di jalur keguruan dan pendidikan Universitas Tanjungpura.

Selanjutnya, ada buku Fish Eye karangan Handoko Hendroyono yang begitu memahami kekuranganku selama ini. Buku ini mengajariku banyak hal tentang kreativitas dan inovasi. Dengan bahasa yang ringan, Mas Handoko menceritakan karakter masyarakat Indonesia yang dominan tidak mau berpikir dalam. Ya, jelas saja. Sebab, banyak di antara mereka yang tidak mencintai pekerjaannya dengan tulus. Terjebak dengan dorongan kebutuhan materi dan paksaan menerima kondisi apa adanya. Tanpa berani mengambil tindakan ekstrim dengan keluar dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion.

Terakhir, buku Deadline Your Life karangan Solikhin Abu Izzuddin. Sekalipun buku ini banyak membahas tentang urgensi mempersiapkan kematian, aku pikir buku-buku sebelumnya justru punya korelasi yang kuat dengan ini. Kematian yang bermakna bukan sekadar menyendiri dalam ibadah pokok. Tapi, mengisi peran dalam rentang usia yang Dia berikan juga poin penting menuju kematian yang baik.

Jadi, ke mana buku-buku yang sudah kubaca di tahun ini membawaku pergi? Buku-buku itu telah membawaku ke sebuah tempat yang bernama kematangan. Semuanya telah merefleksikan pencarian yang kutempuh. Pencarian jati diri sebagai seorang hamba, manusia dan mahasiswa tingkat akhir.

Rabu, 14 Desember 2016

SEBUAH KAMUS



Aku pernah kehilangan sebuah kamus bahasa Inggris. Buku setebal  4 cm dengan sampul plastik warna pink itu tidak pernah terlihat lagi sejak 6 tahun yang lalu. Padahal saat aku masih duduk di bangku SMA dulu, kamus itu sangat membantu di saat-saat genting. Misalnya, di saat pelajaran bahasa inggris, persiapan ujian sekolah dan nasional, bahkan saat ingin mengetahui makna lagu-lagu barat favoritku.
Kamus itu berasal dari pemberian kakakku yang sudah menjadi guru SMP di Sambas. Walaupun tidak mengajar bahasa inggris, tapi dia dapat berbicara dalam bahasa inggris dengan sangat lancar. Bagiku, itu hal yang sangat keren. Aku ingin sepertinya. Menjadi orang yang bisa menunjukkan kapasitas speaking yang hebat. Ya, ternyata berkat kamus itu, kakakku begitu handal bahkan dalam aspek writing.
Awalnya, aku memandang remeh kamus itu. Semua kertasnya juga sudah terlepas jika saja tidak dihubungkan dengan benang karung beras. Jenis kertasnya pun mirip kertas buram. Cover-nya juga terlihat kusam dan bergaris-garis akibat sering terlipat. Untung saja masih tersampul rapi. Jika diperhatikan, plastik sampulnya pun berasal dari bahan mantel tipis. Simpulannya, fisik kamus itu sangat tidak menarik.
Aku ingin membeli yang baru saja. Tapi, kakak melarangku. Dia bilang, kamus itu sangat bagus. Kalah saing dibanding kamus yang ada di pasaran. Hei, bagaimana bisa?
Ternyata, pemilik asli kamus itu adalah almarhum ayah. Saat masih hidup, ia berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di SMP. Beliau membelinya di Jakarta. Pada tah
un 1991. Saat itu ada program pelatihan guru di sana.
Seketika, aku tercekat. Tidak menyangka betapa tuanya usia kamus itu. Saat ayah disebut-sebut, hatiku tiba-tiba rindu mendalam padanya secara otomatis. Kehilangannya di saat umur 7 tahun bukanlah hal yang mudah. Penopang hati, jiwa dan fisikku pergi di masa aku belum mampu mandiri.
Kakak pernah membuka setiap lembarannya di depanku. Demi menunjukkan kelebihan kamus tersebut. Benar saja. Kuperhatikan dengan seksama. Perbendaharaan katanya lebih lengkap dibanding kamus teman yang kupinjam. Bahkan koleksi idiomnya juga lebih banyak. Alhasil, dengan kamus itu aku mampu menerjemahkan naskah dongeng dengan baik. Pak guru memuji tugas yang kukerjakan. Hatiku menghangat. Rasanya kasih sayang ayah mengalir begitu saja. Sekalipun dia tiada di dunia nyata.
Sejak itu, aku berjanji akan menyukai bahasa inggris dan meraih nilai tinggi di ujian sekolah maupun nasional. Kerja kerasku tidak sia-sia. Impian itu telah menjadi kenyataan. Bahkan sampai sekarang, aku tergolong mampu berbicara dalam bahasa Inggris lancar.
Namun, kini kamus itu hilang tanpa jejak. Sedang berada di tangan siapa atau tergeletak di mana, aku tidak tahu sama sekali. Aku sedikit merutuk, bagaimana bisa aku melupakan barang sepenting itu? Rasanya, ada bagian dari diriku yang turut hilang. Berteriak ingin ditemukan.
Rasanya, aku kembali kehilangan ayah. Untuk kedua kalinya. Sebab, mengenangnya sama seperti mengenang segala sesuatu tentang dia. Kadang, sedih dan pilu mendominasi. 
Tapi, sisi hatiku yang lain telah menguatkan. Bahwasanya, kehilangan tidak boleh dibiarkan menggigit habis asa yang kumiliki. Aku harus menatap ke depan. Membaca prediksi apa yang akan terjadi di esok hari. Bukan terpasung oleh kesedihan di masa lalu. Bahwa aku harus tetap melanjutkan perjalanan hidup dengan bekal yang telah ayah titipkan. Lewat isi kamus yang hilang. 



Tulisan ini dibuat untuk memenuhi #tantangannulis #BlueValley bersama Jia Effendie.

#bluevalley
#tantangannulis 

Jumat, 28 Februari 2014

PPAN,JPI, dan KPN untuk Kota Pontianak

PERTUKARAN PEMUDA ANTAR NEGARA (PPAN) TAHUN 2014 :
  1. Pertkaran Pemuda Indonesia – Malaysia (PPIM), 1 orang Putra;
  2. Pertukaran Pemuda Indonesia – Australia (PPIA), 1 orang Putra
  3. Pertukaran Pemuda Indonesia – Kanada (PPIK), 1 orang Putra
  4. Pertukaran Pemuda Indonesia – Korea Selatan (PPIKOR), 1 orang Putri
  5. Ship For South East Asia Youth Program (SSEAYP), 1 orang Putri.
PERSYARATAN :
  1. Warga Negara Indonesia (Photo Copy KTP);
  2. Memiliki akses yang kuat dalam bidang Pemberdayaan Pemuda;
  3. Terhitung mulai pelaksanaan program telah berusia :
    • Pertkaran Pemuda Indonesia – Malaysia (PPIM), Usia 23 s/d 27 tahun;
    • Pertukaran Pemuda Indonesia – Australia (PPIA), Usia 21 s/d 25 tahun;
    • Pertukaran Pemuda Indonesia – Kanada (PPIK), Usia 20 s/d 24 tahun;
    • Pertukaran Pemuda Indonesia – Korea Selatan (PPIKOR), Usia 18 s/d 24 tahun;
    • Ship For South East Asia Youth Program (SSEAYP), Usia 18 s/d 24 tahun.
  4. d. Sehat jasmani, tidak merokok, bebas narkoba dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;
  5. e. Minimal Lulusan SLTA (Foto copy ijasah terakhir);
  6. f. Belum Menikah
  7. g. Aktif dan berminat dalam bidang pemberdayaan masyarakat (community empowerment);
  8. h. Belum pernah mengikuti Program Pertukaran Pemuda Antar Negara yang diselenggarakan oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI;
  9. i. Belum pernah terlibat dalam tindakan criminal dan dijatuhi hukuman berdasarkan keputusan pengadilan (dibuktikan dengan SKCK)
  10. j. Mampu berkomunikasi dalam berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan dengan skor kompetensi minimum memenuhi salah satu system tes sebagai mana berikut :
NO SISTEM TES SKOR MINIMUM
  1. Test Of English for Internasional Communication (TOEIC) = 600
  2. Test Of English as Foreign Language (TOEFL) = 500
  3. Internasional English Language Testing System (IELTS) = 6
  4. Cambridge Exam = Preliminary English Test (PET)

JAMBORE PEMUDA INDONESIA (JP), BHAKTI PEMUDA ANTAR PROPINSI TAHUN 2014 :
dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober s/d 2 November 2014 di D.I Yogyakarta, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Bhakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP) selama 25 (dua puluh lima) hari di Provinsi Sulawesi Utara, Lampung dan Nangroe Aceh Darussalam. Peserta JPI untuk utusan Kota Pontianak sebanyak 2 (dua) orang (1 orang Putra dan 1 orang Putri.
 

PERSYARATAN :
  1. Warga Negara Indonesia (WNI);
  2. Usia 18 s/d 22 tahun (photo copy KTP);
  3. Peserta terdiri dari semua golongan, etnis dan agama;
  4. Menguasai salah satu keterampilan kemandirian dan seni budaya;
  5. Penyataan Tertulis/Izin dari Orang Tua diatas materai Rp. 6000;
  6. Surat Izin tertulis dari Sekolah atau Perguruan Tinggi;
  7. Surat Pernyataan untuk mematuhi peraturan dan tata tertib.

KAPAL PEMUDA NUSANTARA (KPN) TAHUN 2014 :
akan dilaksanakan apa tanggal 1 s/d 30 Juni 2014 (Jakarta-Raja Ampat, Papua Barat). Untuk peserta yang akan dikirim ke seleksi tingkat provinsi sebanyak 4 (empat) orang.
PERSYARATAN :

  1. Warga Negara Indonesia (WNI);
  2. Usia 18 s/d 22 tahun (photo copy KTP);
  3. Tinggi dan berat badan minimal : Putri 155 cm dan 45 kg, Putra 160 dan 50 kg;
  4. Bisa berenang;
  5. Anggota/Pengurus Aktif Organisasi Kepemudaan dan Pramuka;
  6. Menguasai Seni dan Budaya Daerah masing-masing.
Untuk info lebih jelas datang ke Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pontianak, Jl. Zainuddin Gedung Sekretariat Terpadu Lantai III.

Source: FB Dispora Kota

 
Powered by Blogger